SuaraGajahMada – Islam menjadi agama minoritas di negeri kincir angin, Belanda. Bahkan kerapkali warga negara muslim di negeri tersebut menjadi sasaran anti-Islam (Islamphobia). Meskipun demikian ternyata ada dua kota di Belanda yang dipimpin Walikota muslim.
Walikota Rotterdam Belanda bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Sumber: Twitter @aniesbaswedan) |
Ahmed Marcouch terpilih dan
dilantik menjadi Wali Kota Arnhem, ibu kota provinsi Gelderland, Belanda pada
tahun 2017 lalu. Sebelumnya Ahmed Aboutaleb dipilih menjadi Wali Kota Rotterdam
pada tahun 2009. Kini Ahmed Aboutaleb menjabat pada periode kedua. Masa jabatan
Wali Kota di Belanda dalam satu periode adalah enam tahun.
Ahmed Aboutaleb, merupakan warganegara keturunan Maroko. Ia
lahir di Beni Sidel, Maroko, 29 Agustus 1961.
Baca Juga : Tiga Jenis Makanan dalam Al Quran, Pilihlah yang Ketiga
Baik Ahmed Marcouch maupun Ahmed
Aboutaleb bukan saja keturunan Maroko melainkan juga memiliki kewarganegaraan
ganda, Maroko dan Belanda. Dalam konstitusi Belanda, Walikota tidak dipilih
secara langsung oleh masyarakat melainkan diangkat oleh pemerintah dengan
persetujuan kabinet setelah mendapatkan rekomendasi dari dewan Kotapraja.
Pengangkatan wali kota muslim
tersebut bukan tanpa halangan. Tantangan antara lain datang dari Geert Wilders,
Pemimpin partai politik Partij voor de Vrijheid/PVV (Partai Kebebasan) yang
dikenal anti-Islam.
Pengangkatan wali kota muslim di
Belanda tersebut melengkapi beberapa wali kota muslim yang ada di negara Eropa.
Seperti Sadiq Khan walikota London Inggris, dan Hamza Taouzzale yang terpilih
menjadi Wali Kota di Westminster, Inggris. [sgm-dari berbagai sumber]