Suara Gajah Mada – Sebuah desa
di Kabupaten Magelang Jawa Tengah memiliki aktifitas unik yang dijalankan
sebagian warganya. Meski jauh dari kota, dan kemampuan Bahasa Inggris terbatas
mereka mampu menghasilkan logo-logo yang digunakan berbagai perusahaan di
dunia.
Kampung Desainer Kaliabu Magelang (Foto: Youtube NET TV) |
Berawal dari Muhammad Abdul
Barr (47) yang semula berprofesi sebagai sopir bis malam. Selain menjalani
pekerjaannya, ia punya kebiasaan bermain ke warnet. Di sana ia tidak sedang browsing
tentang data atau pekerjaannya. Tetapi ia memanfaatkan internet untuk chatting
terutama dengan media sosial facebook.
Seorang penjaga warnet kemudian
mengenalkannya dengan software desain, corel draw. Ia pun kemudian mencoba
membuat desain. Beruntung, dengan belajar otodidak ia lekas bisa menghasilkan
karya berupa logo. Logo pertamanya yang terjual, dihargai 400 dollar. Dari situlah
Abdul Barr merasa sangat tertolong.
Keberhasilan yang ia peroleh
lalu ditularkan kepada warga sekitar. Mereka rata-rata belajar otodidak. Dengan
berbagai latar belakang profesi dan pendidikan. Mereka terbukti mampu unjuk
berkreasi dan menghasilkan berbagai logo yang layak jual.
Untuk memasarkan hasil kerya
mereka. Mereka tidak menjual langsung, tetapi dengan cara ikut berbagai kontes
logo. Uniknya, mereka tidak pandai berbahasa Inggris, sehingga dalam
berkomunikasi seringkali tidak nyambung meskipun telah dibantu dengan google translate.
Dengan berbagai kontes logo
yang telah dimenangkan, menurut Abdul Barr, dalam tiga tahun desanya bisa
meraup pendapatan sekitar Rp 8 milyar. Kreatifitas warga di kaliabu terbukt
mampu meningkatkan taraf hidup warga sekitar. Logo dari Kampung Desainer
Kalibau telah digunakan berbagai perusahaan dari Amerika, China, Australia dan
negara lainnya.
Silakan simak video liputan NET TV berikut
Untuk mewadahi para kreator
yang ada, dibentuklah komunitas yang diberi nama Rewo-rewo. Jumlah anggotanya,
kini ada sekitar 200 orang. Meski pintar dalam mendesain berbagai logo. Para
kreator dari Kaliabu lebih suka disebut sebagai perajin logo ketimbang seorang
desainer. [e]