Suara Gajah Mada – Indonesia beberapa waktu terakhir ini secara
beruntun mendapatkan ujian berupa musibah gempa bumi. Belum usai pemulihan
gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB),
gempa kembali melanda Palu dan Donggala di Sulawesi. Jika melihat beberapa
tahun sebelumnya, pada tahun 2006 gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah pernah
terjadi dan merenggut ribuan korban jiwa.
Bangunan dari serat bambu (foto linkedin Muhaimin Iqbal) |
Letak Indonesia yang berada di
cincin api (ring of fire) dengan banyak gunung merapi serta berada pada
beberapa pertemuan lempeng bumi menyebabkan sangat potensial mengalami gempa
bumi. Namun bila dicermati korban paling banyak tidak disebabkan secara
langsung oleh gempa, melainkan karena tertimpa bangunan.
Jika gempa tidak bisa
diprediksi apalagi dicegah, maka langkah solutif untuk meminimalkan korban
adalah dengan menyediakan desain bangunan yang relatif aman jika terjadi gempa
bumi. Menjawab tantang inilah Pak Muhaimin Iqbal bersama tim menelurkan ide
membuat bangunan dari serat bambu. Rancangan yang kini sudah bisa dipesan
tersebut berupa material bangunan freepabrigated yang terdiri dari serat bambu
yang dipress dengan tekanan sangat tinggi hingga berbnetuk balok dan papan. Papan
dan balok mirip batu bata ini oleh Pak Muhaimin Iqbal disebut Strand Woven
Bamboo (SWB).
Baca juga : Muhaimin Iqbal, Kebun Alquran dan Memakmurkan
Bumi yang Tandus
Desain bangunan dengan SWB,
dibuat tidak menapak tanah melainkan diletakkan di atas beberapa tiang
penyangga. Dengan model ini ada beberapa keuntungan. Diperkirakan lebih mampu
untuk menahan goncangan gempa. Selain itu sirkulasi udara lebih lancar, serta
bagian bawah bangunan tetap bisa menjadi area peresapan air. Bila di sekitar
bangunan ditanami pohon bambu, maka akan lebih maksimal dalam penyediaan air. Karena
menurut FAO, pohon bambu sangat baik dalam meningkatkan ketersediaan air tanah.
Baca juga : Lasiyo Syaifuddin, ”Profesor” Pisang Sukses
Berdayakan Masyarakat
Konsep bangunan dengan serat
bambu tersebut juga dirancang dalam bentuk knopdown alias mudah dibongkar
pasang. Sehingga mudah dipindah-pindahkan ke lokasi lain.
Untuk memiliki rumah dari
serat bambu tersebut, Pak Muhaimin Iqbal menawarkan isaran harga mulai Rp 800
juta sampai 1 Miliyar untuk luas bangunan 210 meter persegi. Harga tersebut
sudah termasuk biaya pemasangan. Tetapi belum termasuk ongkos pengiriman.
Terbuka juga bagi para
investor yang ingin bergabung dengan akad ijaroh (leasing). Order dan minat
investasi bisa dilayangkan melalui emai ceo@iou.id
Sumber:
geraidinar.com, linkedin.com