Suara Gajah Mada – Konon, jiwa gotong royong merupakan satu di antara
budaya luhur bangsa Indonesia. Nanum realitasnya, kini tidak mudah menemukan
perwujudan jiwa gotong-royong tersebut. Di Kabupaten Kulon Progo semangat
gotong-royong tersebut mencoba dibangkitkan lagi melalui program inovatif bedah
rumah. Upaya itu kini telah menampakkan hasil. Ratusan rumah tidak layak huni,
direnovasi dengan sumbangan dan partisipasi dari warga masyarakat.
Sumber: www.kulonprogokab.go.id |
Kegiatan bedah rumah tersebut
telah berjalan selama bertahun-tahun. Setiap hari ahad, pemerintah daerah
bekerjasama dengan berbagai lembaga dan masyarakat melakukan bedah rumah. Hingga
kini, menurut Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, jumlah rumah yang berhasil
direnovasi telah mencapai lebih dari seribu unit.
Dana berasal dari sumbangan
lembaga maupun masyarakat umum. Bahkan dalam kurun waktu selama 2011-2015,
biaya non APBD yang berhasil digunakan untuk bedah rumah mencapai Rp6,9 miliar.
"Bedah rumah mampu menyerap dana syawada masyarakat sebesar Rp13,96
miliar," jelas Hasto, sebagaimana dikutip republika.co.id.
Dalam program bedah rumah
tersebut juga melibatkan BUMD, Badan Amil Zakat, Muspika dan juga lembaga
pendidikan yang berada di sekitar lokasi. Sehingga sekaligus memberikan
pembelajaran kepada seluruh stakeholder untuk mau saling membantu.
Keberhasilan program bedah
rumah di Kulon Progo menunjukkan jiwa gotong-royong dan kesetiakawanan sosial
masyarakat masih tinggi. Tinggal bagaimana mengelola dan menggerakan mereka. Maka
dibutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa leadership yang bagus dan memiliki
ketegasan. [e]